Sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran si kecil, umumnya umat muslim menggelar acara aqiqah. Kultur itu dirayakan dengan menyembelih kambing yang berbeda jumlahnya antara si kecil laki-laki dan perempuan.

Bagi anak laki-laki yang baru lahir jumlah kambing yang patut disembelih adalah 2 ekor berbeda dengan buah hati perempuan yaitu 1 ekor. Tapi, bagaimana tata tertib aqiqah menurut pandangan islam?

Anggapan Ulama seputar Aqiqah
Ada sebagian anggapan seputar regulasi aqiqah dari sebagian ulama seperti seharusnya, sunnah mu’akkad serta sunnah.

Berikut penjelasannya;
Antara Sunnah dan Seharusnya
Jumhur atau kebanyakan beranggapan jika aqiqah tata tertibnya yaitu sunnah dan beberapa lagi adalah harus dengan alasan terkait lantas dengan sembelih adalah hal penting. Selama seseorang cakap melaksanakan aqiqah, maka harus lantas dijalankan pada hari ke-7 ialah jawaban terbijak.

Menurut Hadits Yang Shohih
Tata aqiqah berdasarkan pendapat yang terkuat merupakan sunnah muakkadah yang yaitu anggapan jumhur ulama menurut hadits, ada juga ulama yang memberikan penjelasan jika aqiqah yaitu penebus yang artinya aqiqah menjadi tanda terlepasnya dari kekangan jin yang ada bersama bayi sewaktu lahir.

Segala umat muslim tentunya sudah tak asing dengan amalan dari aqiqah yang ialah butiran sunnah yang telah menjadi tradisi bagi seluruh umat muslim di beraneka belahan dunia sehingga sunnah ini tidak akan punah tergoda oleh waktu.

Aturan Aqiqah Diwajibkan
Ada sebagian muslim yang mewajibkan amalan aqiqah ini sebab menyambut absensi buah hati yakni satu hal yang benar-benar penting lebih-lebih bagi mereka yang sanggup dalam segi finansialnya maka betul-betul diutamakan untuk melakukan aqiqah.